Rabu, 13 November 2019

Nama : Muhammad Iqbal
NPM   : 1B119006
Kelas : 3KA29
Tugas : Pengantar Teknologi Sistem Cerdas#

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Pengertian Sistem Pakar (Expert System)

Pengertian sistem pakar (Expert System) menurut para ahli, Martin dan Oxman (1998) Sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. menurut Durkin sistem pakar merupakan program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar. Sedangkan menurut Giarratano dan Riley sistem pakar merupakan sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.

Sistem pakar merupakan sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang terekam dalam komputer untuk memecahkan persoalan yang membutuhkan keahlian manusia, selain itu sistem pakar juga bisa berarti sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan pakar untuk mencapai performa keputusan tingkat tinggi dalam domain persoalan yang sempit.

makalah sistem pakar

Sistem pakar sendiri pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. ES yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. Dan sampai saat ini sudah banyak model sistem pakar yang sudah dibuat, misal :


B. Ciri-ciri Sistem Pakar
Diantaranya adalah :
  • Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer
  • Memiliki fasilitas informasi yang handal
  • Terbatas pada bidang yang spesifik
  • Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu
  • Outputnya bersifat nasihat atau anjuran
  • Output tergantung dari dialog dengan user
  • Mudah dimodifikasi 
C. Keuntungan Menggunakan Sistem Pakar
  • Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
  • Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
  • Meningkatkan output dan produktivitas
  • Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
  • Menigkatkan kualitas
D. Kelemahan Sistem Pakar
  • Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal
  • Sulit dikembangkan karena pakar (orang yang ahli) sesuai bidangnya terbatas
  • Tidak 100% bernilai benar.
E. Konsep Dasar Sistem Pakar
Menurut Efraim Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung beberapa hal yang di antaranya:

a) Keahlian
Merupakan suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan ; Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.

b) Ahli (Pakar)
Merupakan seseorang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode tertentu, serta mampu menerapkan keahlian dalam memberikan advise untuk pemecahan persoalan, serta mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, mengenali & merumuskan permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecah aturan-aturan jika dibutuhkan, dan mampu menentukan relevan tidaknya keahlian mereka.

c) Pengalihan Keahlian
Merupakan pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, dimana pengetahuan yang disimpan di komputer ini disebut dengan nama basis pengetahuan. Ada 2 tipe pengetahuan, yaitu: fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan).

d) Inferensi
Kemampuan untuk melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir. dengan menggunakan motor interafe yang merupakan permodelan proses berfikir dan bernalar layaknya manusia.

e) Aturan
Sebagian besar sistem pakar dibuat dalam bentuk rule-based system, dimana pengetahuan disimpan dalam bentuk aturan-aturan yang biasanya berbentuk IF-THEN.

f) Kemampuan Menjelaskan
Kemampuan untuk menjelaskan dan merekomendasi, yang membedakan sistem pakar dengan sistem konvensional. 

F. Diagram Struktur Sistem Pakar

diagram sistem pakar

Struktur sistem pakar bisa dijelaskan seperti berikut :
1. Basis Pengetahuan: Berupa pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasi, dan memecahkan masalah. Diaman basis pengetahuan tersusun atas 2 elemen dasar:
  • Fakta, misalnya: situasi, kondisi, dan kenyataan dari permasalahan yang ada, serta teori dalam bidang itu.
  • Aturan, yang mengarahkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang spesifik dalam bidang yang khusus
Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu:
  • Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning) : pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk: IF-THEN.
  • Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning) dimana pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama (mirip). Selain itu, bentuk ini juga digunakan apabila kita telah memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan
2. Mesin Inferensi: Merupakan otak dari Sistem Pakar yang juga dikenal sebagai penerjemah aturan (rule interpreter). Komponen ini berupa program komputer yang menyediakan suatu metodologi untuk memikirkan (reasoning) dan memformulasi kesimpulan.

Kerja mesin inferensi meliputi: Menentukan aturan mana akan dipakai, Menyajikan pertanyaan kepada pemakai, ketika diperlukan. Menambahkan jawaban ke dalam memori Sistem Pakar. Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan dan Menambahkan fakta tadi ke dalam memori.

3. Blackboard : Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara.

4. Antarmuka Pengguna: Media komunikasi antara user dan program, Pertanyaan – jawaban, Menu, formulir, grafik.

5. Subsistem Penjelasan : Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan seperti :
  • Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar?
  • Bagaimana konklusi dicapai?
  • Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi?
  • Sistem Penyaring Pengetahuan : Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.

G. Proses Sistem Pakar Melakukan Inferensi

Forward Chaining : Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.

Backward Chaining : Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.

Contoh Kasus :
R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik
R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun
R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah
R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun
R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik
R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi

Apabila diketahui bahwa dolar turun, maka apakah akan membeli obligasi atau tidak?

Forward Chaining
  • Dari fakta dolar turun, berdasarkan Rule 5, diperoleh konklusi suku bunga naik.
  • Dari Rule 2 suku bunga naik menyebabkan harga obligasi turun.
  • Dengan Rule 6, jika harga obligasi turun, maka kesimpulan yang diambil adalah membeli obligasi.
Backward Chaining
  • Dari solusi yaitu membeli obligasi, dengan menggunakan Rule 6 diperoleh anteseden harga obligasi turun.
  • Dari Rule 2 dibuktikan harga obligasi turun bernilai benar jika suku bunga naik bernilai benar .
  • Dari Rule 5 suku bunga naik bernilai memang bernilai benar karena diketahui fakta dolar turun.

H. Contoh Penerapan Sistem Pakar

Aplikasi penerapan sistem pakar atau expert system dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam bidang kesehatan, kedokteran, manajerial, bidang terapi dan farmakologi, pisikologi dan lain-lain.

1. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang kesehatan
Aplikasi E2gLite yaitu sistem yang didesain untuk menerima masukan konsultasi dari user atau pengguna, sistem ini di develop oleh Expertise2Go (berbasis internet). Aplikasi ini memiliki kelebihan yaitu mengedepankan usability dari user atau pengguna dalam mengakses aplikasi ini. Dan aplikasi ini dapat diakses menggunakan browser yang terintegrasi fitur java. E2gLite dapat diunduh pada link berikut ini : www.Expertise2go.com (free)

2. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang medical
Pada bidang kedokteran, sistem pakar digunakan untuk mendiagnosis penyakit sesuai dengan gejala, dan berdasarkan itu Greader dapat memberikan solusi dalam menyembuhkan penyakit tersebut. Dalam bidang ini, dilakukan analisis berdasarkan jenis penyakit menggunakan algoritma program yang sudah dikembangkan oleh tim dan ahli dalam mengatasi penyakit seseorang.

3. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang manajerial
Pada bidang manajerial, sistem pakar melakukan analisis, sintesa, dan integrasi untuk membangun perusahaan dengan analisis pada expert system.

4. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang kesehatan (farmakologi & terapi)
Pada bidang terapi dan farmakologi merupakan sistem yang besar dan kompleks karena sistem diharuskan untuk menganalisa penggunaan obat secara benar, tepat, dan akurat dalam tindakan medis.

5. Penerapan expert system atau sistem pakar pada bidang psikologis
Pada bidang psikologis digunakan sistem pakar salah satunya untuk menganalisis gangguan pada pertumbuhan anak. Analisis yang dilakukan menggunakan certainty factor untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada pertumbuhan anak.

Berikut ini merupakan beberapa contoh aplikasi dari sistem pakar :
  1. MYCIN, Sistem pakar medical yang bisa mendiagnosa penyakit infeksi dan merekomendasi pengobatan.
  2. DENDRAL, Mengidentifikasi struktur molekular campuran kimia yang tak dikenal.
  3. SOPHIE, Analisis sirkuit elektronik.
  4. PROSPECTOR, Sistem pakar yang membantu ahli geologi dalam mencari dan menemukan deposit.
  5. FOLIO, Sistem pakar yang menolong stock broker dan tugas manajer dalam menangani investasi bagi kepentingan para langganannya.
I. Saran

  • Sebaiknya sistem pakar jangan dijadikan factor utama dalam pengambilan keputusan, karena sistem pakar tidak 100% akurat kebenarannya. Jadi harus ada pakar yang bersangkutan untuk proses lebih lanjut lagi.
  • Sistem pakar harus terus dikembangkan, mengingat teknologi semakin terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Dalam keilmuan biologis pun harus dikembangkan, misal sistem pakar dalam dunia kedokteran, karena semakin berkembang zaman, semakin bertambah pula jenis-jenis penyakit baru. 


Referensi :




0 komentar:

Clock

Gunadarma University

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.